• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Anak Nakal Wajib Militer? Ade Fitrie Kirana: Mikir Lagi, Deh!

img

Artis sekaligus Ketua Yayasan Peduli Perlindungan Anak (YPPA), Ade Fitrie Kirana, angkat bicara mengenai wacana wajib militer bagi anak-anak bermasalah di Jawa Barat. Ia menghargai niat baik di balik usulan tersebut, yaitu untuk menanamkan kedisiplinan dan rasa nasionalisme sejak dini.

Namun, Ade Fitrie Kirana mengingatkan bahwa pendekatan yang keras dan militeristik bukanlah solusi yang tepat untuk menangani anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Menurutnya, anak-anak membutuhkan lingkungan yang suportif, penuh kasih sayang, dan pendidikan karakter yang membangun dari dalam.

Penting diingat bahwa anak-anak bukanlah objek latihan kedisiplinan fisik yang ekstrem, melainkan individu yang sedang berada dalam fase tumbuh kembang, ujarnya saat dihubungi, Jumat (16/5/2025).

Ade Fitrie Kirana menekankan bahwa nilai-nilai seperti keberanian, disiplin, dan cinta Tanah Air dapat ditanamkan melalui pendekatan pendidikan yang holistik. Pendidikan semacam ini, menurutnya, akan memperkuat empati, integritas, kemandirian, serta tanggung jawab sosial, tanpa mengesampingkan unsur kelembutan dan pemahaman akan psikologi anak.

Setiap langkah dalam membentuk karakter anak bangsa seharusnya mencerminkan nilai-nilai kebijaksanaan, cinta kasih, dan penghormatan atas martabat anak, tegasnya.

Bintang sinetron Islam KTP ini menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan generasi yang kuat, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara moral dan emosional. Kekuatan ini, menurutnya, hanya dapat dibentuk melalui pendidikan yang berpihak pada kemanusiaan.

Sebelumnya, aktor Verrell Bramasta juga telah memberikan tanggapannya terkait usulan wajib militer untuk anak nakal. Ia menyatakan akan mengawasi implementasi kebijakan tersebut untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan terbaik siswa.

Wacana wajib militer untuk anak-anak bermasalah ini memang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian pihak mendukung usulan ini dengan harapan dapat memberikan efek jera dan membentuk karakter yang lebih disiplin. Namun, sebagian lainnya mengkhawatirkan dampak negatif yang mungkin timbul akibat pendekatan yang terlalu keras dan militeristik.

Para ahli psikologi anak juga turut memberikan pandangan mereka. Mereka sepakat bahwa pendekatan yang paling efektif untuk menangani anak-anak bermasalah adalah melalui pendekatan yang positif dan konstruktif. Pendekatan ini meliputi pemberian dukungan emosional, bimbingan konseling, serta pendidikan karakter yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak.

Selain itu, penting juga untuk melibatkan keluarga dan masyarakat dalam proses pembentukan karakter anak. Lingkungan yang suportif dan penuh kasih sayang akan membantu anak merasa aman dan nyaman, sehingga mereka lebih terbuka untuk menerima nasihat dan bimbingan.

Pendidikan karakter yang holistik juga perlu menekankan pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional anak. Keterampilan ini meliputi kemampuan berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dalam tim, menyelesaikan masalah secara damai, serta mengelola emosi dengan baik.

Dengan demikian, anak-anak akan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan hidup dan menjadi individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Pemerintah dan pihak terkait perlu mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memutuskan untuk menerapkan kebijakan wajib militer bagi anak-anak bermasalah. Pendekatan yang paling tepat adalah pendekatan yang mengedepankan kepentingan terbaik anak dan berfokus pada pembentukan karakter yang positif dan konstruktif.

Tabel Perbandingan Pendekatan:

Pendekatan Militeristik Pendekatan Holistik
Fokus pada kedisiplinan fisik dan hukuman Fokus pada pengembangan karakter dan dukungan emosional
Kurang memperhatikan psikologi anak Mempertimbangkan psikologi anak dan kebutuhan individu
Berpotensi menimbulkan trauma dan dampak negatif jangka panjang Membangun rasa percaya diri dan harga diri anak
Kurang efektif dalam mengatasi akar masalah perilaku anak Lebih efektif dalam mengatasi akar masalah perilaku anak

Kesimpulannya, meskipun niat untuk menanamkan kedisiplinan dan rasa nasionalisme pada anak-anak bermasalah patut diapresiasi, pendekatan yang lebih manusiawi dan berfokus pada pendidikan karakter yang holistik akan memberikan hasil yang lebih baik dan berkelanjutan.

Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads