Atalarik Syach Panik? Rumahnya Mau Digusur, Sampai Nego-Nego!

Rumah aktor Atalarik Syach di Cibinong, Bogor, nyaris dieksekusi oleh Pengadilan Negeri Cibinong pada Jumat (16/5/2025). Kejadian ini sontak membuat Atalarik geram, lantaran merasa tidak mendapatkan pemberitahuan sebelumnya.

Kita minta waktu, ujar perwakilan Atalarik Syach di kediamannya, mencoba bernegosiasi dengan pihak penggugat.

Sebelum juru sita bertindak, kedua belah pihak, yaitu Atalarik Syach dan Dede Tasno selaku penggugat, terlibat dalam perundingan alot. Diketahui, Dede Tasno telah memberikan kelonggaran waktu sejak tahun 2021 kepada keluarga Atalarik.

Kita bukannya tidak mau memberikan keputusan, imbuh perwakilan Atalarik, menyiratkan keinginan untuk mencari solusi terbaik.

Dalam negosiasi tersebut, pihak Dede Tasno meminta Atalarik Syach untuk membayar Rp 300 juta sebagai ganti rugi atas pembebasan lahan seluas 500 meter persegi. Namun, tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh Dede Tasno, yang menekankan kedatangan tim eksekutor sebagai bukti keseriusan masalah ini.

Jadi kemarin itu memang sudah dapat singkat untuk pengeksekusian. Sebetulnya kita sudah menutup ruang negosiasi. Tapi kita coba dengar dulu seperti apa, supaya nanti langkah-langkah seperti apa, jelas Eka Bagus Setyawan, kuasa hukum Dede Tasno, memberikan sedikit harapan akan adanya titik temu.

Hingga berita ini diturunkan, proses negosiasi masih berlangsung, sementara juru sita Pengadilan Negeri Cibinong menunggu hasil perundingan dengan sabar.

Atalarik Syach sendiri mengaku telah berjuang mempertahankan tanah tersebut sejak tahun 2015. Saya berjuang untuk mempertahankan tanah saya dari tahun 2015. Tanah ini, wilayah ini dibeli dari tahun 2000, ungkap Atalarik dalam video yang diunggah di Instagram Stories pribadinya pada Kamis (15/5/2025).

Aktor tersebut juga menyayangkan proses eksekusi yang dinilai tidak manusiawi dan tanpa pemberitahuan yang jelas. Tidak ada pemberitaan dianggap kami ini binatang, tidak ada surat, sekarang dieksekusi sudah sampai genting, keluhnya.

Sengketa tanah ini memang sudah berlangsung lama. Atalarik mengklaim bahwa proses hukum terkait sengketa tanah kediamannya masih berjalan. Namun, kedatangan juru sita untuk melakukan eksekusi membuat situasi semakin panas.

Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat Atalarik Syach adalah seorang figur publik. Banyak yang menantikan bagaimana kelanjutan dari sengketa tanah yang melibatkan dirinya dan Dede Tasno ini.

Kronologi Singkat Sengketa Tanah Atalarik Syach:

2000: Atalarik Syach membeli tanah di Cibinong, Bogor.

2015: Dede Tasno mulai mempermasalahkan kepemilikan tanah tersebut.

2021: Dede Tasno memberikan kelonggaran waktu kepada Atalarik untuk menyelesaikan masalah.

15 Mei 2025: Atalarik Syach mengunggah video di Instagram Stories, mengungkapkan kekecewaannya atas rencana eksekusi.

16 Mei 2025: Juru sita Pengadilan Negeri Cibinong datang untuk melakukan eksekusi, namun ditunda karena negosiasi.

Pihak Terkait:

Atalarik Syach: Aktor dan pemilik rumah yang akan dieksekusi.

Dede Tasno: Penggugat yang mengklaim kepemilikan tanah.

Eka Bagus Setyawan: Kuasa hukum Dede Tasno.

Pengadilan Negeri Cibinong: Lembaga yang mengeluarkan surat perintah eksekusi.

Poin Penting:

Eksekusi rumah Atalarik Syach ditunda karena negosiasi.

Atalarik merasa tidak mendapatkan pemberitahuan yang layak.

Dede Tasno menolak tawaran ganti rugi dari Atalarik.

Sengketa tanah ini telah berlangsung sejak tahun 2015.

Semoga negosiasi yang sedang berlangsung dapat menghasilkan solusi yang adil bagi kedua belah pihak.