Cartier Kacangin Diva Bollywood? Kalung 44 Miliar Jadi Gunjingan!

Table of Contents
Dunia maya sedang ramai membicarakan keputusan kontroversial dari rumah mode mewah Cartier. Pasalnya, penyanyi ternama asal India, Diljit Dosanjh, ditolak permintaannya untuk meminjam kalung Maharaja Patiala yang ikonik untuk acara Met Gala 2024. Penolakan ini memicu perdebatan sengit di media sosial, terutama karena Cartier pernah meminjamkan kalung serupa kepada YouTuber Emma Chamberlain pada tahun 2022.
Kalung Maharaja Patiala sendiri adalah sebuah mahakarya perhiasan yang memiliki sejarah panjang dan penuh intrik. Dibuat pada tahun 1928 oleh Cartier, kalung ini dipesan oleh Maharaja Bhupinder Singh dari Patiala, seorang penguasa kaya raya di India. Kalung ini bukan sekadar perhiasan, melainkan simbol kekayaan, kekuasaan, dan warisan budaya India.
Salah satu daya tarik utama kalung ini adalah berlian kuning De Beers yang sangat besar, dengan berat mencapai 234,6 karat. Berlian ini merupakan salah satu berlian potong terbesar di dunia, menjadikannya pusat perhatian dari kalung tersebut. Selain berlian De Beers, kalung ini juga dihiasi dengan ribuan berlian lainnya dan batu permata berharga, menciptakan tampilan yang mewah dan memukau.
Namun, sejarah kalung ini tidak selalu mulus. Pada tahun 1948, kalung Maharaja Patiala dilaporkan hilang secara misterius. Kehilangan ini menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini. Bertahun-tahun kemudian, beberapa bagian dari kalung tersebut mulai muncul kembali di berbagai lelang dan koleksi pribadi.
Pada tahun 1982, berlian utama dari kalung tersebut muncul di lelang Sotheby's dan diperkirakan bernilai lebih dari 2 juta poundsterling. Cartier kemudian membeli kembali bagian tersebut, tetapi mengganti batu-batu yang hilang dengan replika. Meskipun tidak lagi utuh seperti aslinya, kalung Maharaja Patiala tetap menjadi simbol kemewahan dan keindahan.
Penolakan Cartier terhadap permintaan Diljit Dosanjh untuk meminjam kalung tersebut memicu kemarahan di kalangan penggemar dan netizen. Banyak yang merasa bahwa keputusan ini tidak adil dan mencerminkan bias terhadap budaya India. Mereka menyoroti fakta bahwa Cartier pernah meminjamkan kalung serupa kepada Emma Chamberlain, seorang YouTuber berkulit putih, pada acara Met Gala sebelumnya.
Menurut fashion stylist Diljit, Abhilasha Devnani, Cartier menolak permintaan tersebut dengan alasan bahwa kalung itu sedang dipamerkan di museum. Namun, alasan ini dianggap tidak masuk akal oleh banyak orang, mengingat Cartier pernah meminjamkan kalung serupa kepada orang lain.
Tapi mereka dengan senang hati meminjamkannya kepada YouTuber kulit putih beberapa tahun lalu, tulis seorang netizen di media sosial. Komentar ini mencerminkan sentimen yang meluas di kalangan netizen yang merasa bahwa Cartier telah melakukan diskriminasi terhadap Diljit Dosanjh.
Beberapa netizen bahkan menyebut tindakan Cartier sebagai menjijikkan. Meskipun demikian, mereka tetap memberikan pujian kepada Diljit Dosanjh atas penampilannya yang tetap memukau di Met Gala, meskipun tanpa kalung Maharaja Patiala.
Ironisnya, tema Met Gala tahun ini adalah 'Superfine'. Tema ini seharusnya merayakan keindahan dan keunggulan dalam dunia mode. Namun, keputusan Cartier untuk menolak permintaan Diljit Dosanjh justru menimbulkan pertanyaan tentang standar ganda dan bias dalam industri mode.
Kasus ini menyoroti pentingnya representasi dan inklusi dalam industri mode. Merek-merek mewah seperti Cartier memiliki tanggung jawab untuk menghormati dan merayakan budaya yang berbeda. Penolakan terhadap Diljit Dosanjh dianggap sebagai kegagalan dalam memenuhi tanggung jawab ini.
Kontroversi ini juga memicu perdebatan tentang kepemilikan budaya. Banyak yang berpendapat bahwa kalung Maharaja Patiala adalah bagian dari warisan budaya India dan seharusnya diprioritaskan untuk dipamerkan dan dikenakan oleh orang-orang India.
Meskipun Cartier telah memberikan penjelasan mengenai penolakan tersebut, banyak yang masih merasa tidak puas. Mereka berharap bahwa Cartier akan belajar dari kesalahan ini dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Terlepas dari kontroversi ini, Diljit Dosanjh tetap menjadi ikon gaya dan inspirasi bagi banyak orang. Penampilannya di Met Gala, meskipun tanpa kalung Maharaja Patiala, tetap memukau dan membuktikan bahwa bakat dan karisma dapat mengalahkan segalanya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa industri mode masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal representasi, inklusi, dan penghormatan terhadap budaya yang berbeda. Diharapkan bahwa merek-merek mewah akan lebih berhati-hati dan bijaksana dalam mengambil keputusan di masa depan.
✦ Tanya AI