• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Drama Keluarga Syach: Attila Rela Ngutang Demi Rumah Atalarik!

img

    Table of Contents

Drama sengketa tanah antara Atalarik Syach dan Dede Tasno akhirnya menemukan titik terang. Setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang, kedua belah pihak sepakat untuk mencari solusi damai.

Yuri Ramadhan, kuasa hukum Dede Tasno, menjelaskan bahwa agenda hari itu sebenarnya adalah kelanjutan dari penyitaan aset, termasuk penghancuran bangunan yang berdiri di atas tanah milik kliennya. Hari ini kan agendanya lanjutan penyitaan aset penghancuranlah, gitu karena bangunan dia berdiri di atas tanah milik kami, ujarnya di Cibinong, Bogor, Jumat (16/5/2025).

Namun, sebelum eksekusi dilakukan, pihak Atalarik Syach mengajukan tawaran negosiasi. Awalnya, mereka sempat menawarkan penyelesaian menggunakan BPKB mobil. Akan tetapi, setelah berdiskusi lebih lanjut, akhirnya disepakati pembayaran uang tunai.

Attila Syach, adik dari Atalarik, turun tangan untuk menyelamatkan sebagian rumah yang terancam dieksekusi. Ia memutuskan untuk membeli sebagian tanah milik Dede Tasno seharga Rp 850 juta. Dana tersebut sepenuhnya berasal dari kantong Attila sendiri.

Tadi kan saya sempat bilang jam 11 kita menunggu ya, transferan, ungkap Yuri, menjelaskan proses pembayaran yang sedang berlangsung. Ia juga menambahkan bahwa pembayaran awal sebesar Rp 300 juta telah disanggupi oleh pihak Atalarik Syach pada hari itu.

Menurut Yuri, angka Rp 850 juta tersebut merupakan total harga untuk tanah dan bangunan seluas 550 m2 yang berdiri di atas tanah kliennya. Pihaknya juga menekankan perlunya pengukuran ulang terkait luas tanah yang dibebaskan karena sudah dibeli oleh Attila. Pihak Dede Tasno menekankan perlu melakukan pengukuran ulang terkait luas tanah yang dibebaskan karena sudah dibeli oleh Attila, jelasnya.

Sengketa tanah ini melibatkan dua properti. Satu rumah sudah dihancurkan karena berdiri di atas tanah sengketa yang dimenangkan oleh Dede Tasno. Bagian rumah yang ditempati Atalarik Syach juga seharusnya turut dieksekusi karena masuk dalam tanah sengketa tersebut. Otomatis sebagian dari rumah tersebut harus turut dieksekusi.

Sebelum bagian rumah tersebut dieksekusi oleh pihak Pengadilan Negeri Cibinong, bangunan dan tanah tersebut akhirnya dibeli oleh Attila Syach. Hal ini dilakukan untuk menghindari penghancuran lebih lanjut dan mencari solusi yang lebih manusiawi.

Meskipun proses negosiasi terbilang cukup alot, Yuri menyatakan yang terpenting adalah sengketa ini bisa segera diselesaikan. Ia berharap dengan adanya kesepakatan ini, kedua belah pihak dapat melanjutkan hidup dengan tenang.

Attila Syach dan kuasa hukum Dede Tasno terlihat bersalaman setelah mencapai kesepakatan. Momen ini menandakan berakhirnya perseteruan panjang dan dimulainya babak baru dalam hubungan kedua belah pihak.

Yuri juga menambahkan bahwa pihaknya masih berkomunikasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan tidak ada kesalahan hitung terkait luas tanah. Belum hitungan yang dari BPN ini, saya lagi coba komunikasikan hari ini, ujarnya.

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan tidak ada lagi tindakan eksekusi yang dilakukan terhadap properti milik Atalarik Syach. Attila Syach telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan menghindari kerugian yang lebih besar.

Kasus sengketa tanah ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi properti dan selalu memastikan legalitas tanah sebelum membangun atau membeli bangunan di atasnya.

Mungkin teknisnya ini kan lagi sambil diatur sama teman-teman kita di dalam, gitu kan, pungkas Yuri, menutup penjelasannya mengenai proses penyelesaian sengketa tanah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads