• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ekin Cheng: Ogah Balik Jadi Anak Nakal, Meski Dompet Udah Gatel!

img

    Table of Contents

Ekin Cheng, aktor yang namanya melambung berkat film Young and Dangerous, ternyata punya prinsip yang kuat soal proyek film. Manajernya, Sandy Lamb, mengungkapkan bahwa banyak studio film dari China yang tertarik untuk membuat ulang film gangster legendaris tersebut. Tapi, Ekin Cheng tetap pada pendiriannya: menolak tawaran tersebut.

Penolakan ini bukan tanpa alasan. Manfred Wong, penulis naskah Young and Dangerous, bahkan sampai terheran-heran. Ia mengungkapkan bahwa Ekin Cheng pernah ditawari bayaran fantastis, sekitar 1,17 juta dolar Singapura (sekitar 14,8 miliar rupiah), hanya untuk syuting satu hari saja di dalam bar. Lokasi syuting pun tidak perlu berpindah-pindah. Tapi, tawaran menggiurkan itu tetap ditolak mentah-mentah.

Lantas, apa yang membuat Ekin Cheng begitu enggan untuk kembali ke dunia Young and Dangerous? Kabarnya, kecintaannya pada olahraga badminton menjadi salah satu faktornya. Bahkan, ada cerita bahwa ia sempat menolak tawaran untuk beradu akting dengan legenda badminton, Lin Dan, dalam sebuah adegan khusus. Padahal, kesempatan itu bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar.

Namun, alasan yang paling kuat sepertinya adalah karena Ekin Cheng tidak ingin merusak kenangan indah para penggemarnya terhadap film tersebut. Ia ingin Young and Dangerous tetap menjadi ikon yang tak tersentuh, sebuah representasi dari era film gangster Hong Kong yang penuh aksi dan drama.

Keputusan Ekin Cheng ini tentu saja patut diacungi jempol. Di tengah godaan materi dan popularitas, ia tetap setia pada prinsipnya. Ia lebih memilih untuk menjaga warisan film yang telah membesarkan namanya, daripada mengulanginya dengan risiko mengecewakan para penggemar.

Young and Dangerous sendiri memang memiliki tempat khusus di hati para penggemar film Hong Kong. Film ini dianggap sebagai representasi dari era ketika Triad, organisasi kriminal, begitu berkuasa dan meresahkan masyarakat. Kesuksesan film pertama kemudian melahirkan lima sekuel lainnya, yang semakin memantapkan posisi Ekin Cheng sebagai bintang film laga.

Dulu, banyak yang meragukan kemampuan akting Ekin Cheng. Namun, ia berhasil membuktikan diri dengan penampilan yang memukau di Young and Dangerous. Film ini menjadi jawaban atas semua keraguan dan cemoohan yang pernah ia terima.

Kini, meski banyak tawaran untuk kembali ke dunia Young and Dangerous, Ekin Cheng tetap teguh pada pendiriannya. Ia ingin film tersebut tetap dikenang sebagai sebuah karya klasik yang tak tergantikan. Sebuah keputusan yang menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang aktor yang hebat, tetapi juga seorang yang bijaksana.

Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa poin penting mengenai penolakan Ekin Cheng terhadap proyek Young and Dangerous:

Faktor Deskripsi
Tawaran Menggiurkan Bayaran 1,17 juta dolar Singapura untuk syuting satu hari.
Kecintaan pada Badminton Menolak tawaran beradu akting dengan Lin Dan.
Menjaga Kenangan Penggemar Tidak ingin merusak citra film sebagai karya klasik.
Prinsip yang Kuat Lebih memilih menjaga warisan film daripada mengulanginya.

Keputusan Ekin Cheng ini menjadi bukti bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari materi dan popularitas, tetapi juga dari integritas dan prinsip yang dipegang teguh.

Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads