• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Geger Cannes! Aktor Ini Bikin Salfok Pakai Boots Cetar Membahana!

img

Siapa yang bisa melupakan transformasi Andy Sachs di The Devil Wears Prada? Sepatu boots kulit selutut itu benar-benar menyempurnakan penampilannya. Sepatu boots, yang dulunya identik dengan feminitas, kini semakin sering terlihat di kaki para pria, bahkan di karpet merah!

Baru-baru ini, Alexander Skarsgard mencuri perhatian di Festival Film Cannes 2025. Bukan karena film terbarunya, tapi karena sepatu boots tinggi Saint Laurent yang dikenakannya. Sepatu kulit dari koleksi Fall-Winter 2025 itu hampir menutupi seluruh kakinya, memberikan sentuhan statement yang tak terlupakan.

Sebelum Skarsgard, kita juga ingat bagaimana Julia Roberts sebagai Vivian di Pretty Woman dan Jane Fonda sebagai Barbarella mempopulerkan sepatu boots tinggi. Sepatu ini memang selalu punya daya tarik tersendiri.

Namun, tahukah Anda bahwa sejarah sepatu boots sebenarnya berawal dari busana pria? Penemuan arkeologis di Sungai Thames pada tahun 2018 mengungkap kerangka pria yang mengenakan sepatu boots tinggi. Diduga, pria tersebut adalah seorang pekerja air, seperti nelayan.

Di era Restorasi Inggris, Raja Charles I dan pasukannya juga mengenakan sepatu boots kulit tinggi sebagai simbol status. Sepatu boots saat itu dilengkapi dengan tumit khas bangsawan, menunjukkan kekuasaan dan kemewahan.

Pergeseran sepatu boots menjadi ikon fashion wanita baru terjadi di era 1960-an. Balenciaga memperkenalkan sepatu boots setinggi lutut pada peragaan busana musim gugur 1962. Setahun kemudian, Roger Vivier menciptakan versi selutut dari kulit buaya untuk Yves Saint Laurent.

Kini, di era fashion yang semakin inklusif dan eksperimental, sepatu boots tinggi tidak lagi didominasi oleh satu gender. Aktor Pedro Pascal juga pernah terlihat mengenakan model yang sama dari Saint Laurent pada bulan Maret lalu.

Banyak desainer ternama seperti Rick Owens, Martine Rose, Givenchy, Maison Margiela, dan GmbH juga telah memasukkan sepatu boots dalam koleksi busana pria mereka. Ini menunjukkan bahwa batasan gender dalam fashion semakin kabur.

Alexander Skarsgard bukan hanya berani tampil beda, tetapi juga menunjukkan bagaimana busana dapat melampaui batasan gender, tradisi, dan ekspektasi. Dia membuktikan bahwa sepatu boots tinggi bisa menjadi pilihan yang stylish dan percaya diri bagi siapa saja.

Intinya: Jangan takut bereksperimen dengan fashion! Sepatu boots tinggi bukan hanya untuk wanita. Jika Anda merasa percaya diri dan nyaman, kenapa tidak?

Berikut adalah tabel yang menunjukkan evolusi sepatu boots dari masa ke masa:

Era Pengguna Fungsi Ciri Khas
Masa Lalu Pria (Pekerja Air, Bangsawan) Fungsional, Simbol Status Kulit, Tinggi, Tumit (untuk bangsawan)
1960-an Wanita Fashion Beragam bahan (kulit, kulit buaya), Tinggi Lutut
Masa Kini Pria & Wanita Fashion, Ekspresi Diri Beragam Model, Bahan, dan Tinggi

Jadi, apakah Anda siap untuk mencoba tren sepatu boots tinggi? Jangan ragu untuk mengeksplorasi gaya Anda sendiri dan temukan sepatu boots yang paling cocok untuk Anda!

Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads