• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Hollywood Menggugat: 370 Bintang Bersuara Lantang Lawan Israel!

img

    Table of Contents

Gelombang protes di kalangan insan perfilman dunia semakin membesar menyusul konflik yang berkecamuk di Gaza. Lebih dari 370 aktor dan pembuat film menandatangani sebuah petisi yang mengecam keras tindakan Israel di wilayah tersebut.

Petisi ini muncul sebagai respons atas meningkatnya eskalasi kekerasan di Palestina, serta sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban, termasuk jurnalis foto muda Gaza, Fatima Hassouna. Hassouna, yang karyanya ditampilkan dalam film dokumenter 'Put Your Soul in Your Hand and Walk', tewas bersama 10 anggota keluarganya sehari setelah mengetahui filmnya akan diputar di Festival Film Cannes.

Aktris peraih Oscar, Juliette Binoche, menyampaikan penghormatan mendalam kepada Hassouna dalam pidatonya di Cannes. Namun, pidatonya juga menyinggung sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, yang memicu kontroversi dan perdebatan.

Surat petisi tersebut juga ditandatangani oleh sejumlah nama besar di industri film, termasuk Ralph Fiennes (Schindler's List), Richard Gere, Mark Ruffalo, Guy Pearce, Susan Sarandon, Javier Bardem, David Cronenberg, Pedro Almodovar, Alfonso Cuaron, dan Mike Leigh. Mereka menyatakan rasa malu atas sikap diam industri film terhadap pengepungan Israel di Gaza.

Michael Moore, sutradara film dokumenter kontroversial Sicko dan Bowling for Columbine, serta aktris Prancis Camille Cottin (Call My Agent), juga turut menandatangani petisi tersebut. Para penanda tangan petisi merasa bahwa sebagai seniman dan pelaku budaya, mereka tidak bisa tinggal diam di tengah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Petisi tersebut menyoroti fakta bahwa lebih dari 200 jurnalis telah terbunuh secara sengaja. Mereka juga mengecam pembunuhan brutal terhadap penulis, pembuat film, dan seniman. Kasus Hamdan Ballal, pemenang Oscar untuk filmnya No Other Land, yang diserang oleh pemukim Israel dan kemudian diculik oleh tentara sebelum dibebaskan karena tekanan internasional, menjadi contoh nyata dari kekerasan yang dihadapi oleh para pekerja seni di wilayah konflik.

Para penanda tangan petisi menyerukan kepada komunitas seni dan budaya untuk menolak menjadi kaki tangan dari kejahatan terburuk. Mereka mengajak semua pihak untuk berani melihat realitas dengan hati yang tulus, agar kebenaran tidak lagi dibungkam dan ditutupi. Mereka juga menyerukan penolakan terhadap propaganda yang terus-menerus menjajah imajinasi dan menghilangkan rasa kemanusiaan.

Petisi ini didedikasikan untuk Fatma Hassouna dan semua korban yang meninggal dalam ketidakpedulian. Para penanda tangan petisi berharap bahwa melalui tindakan kolektif, mereka dapat memberikan kontribusi untuk mengakhiri kekerasan dan ketidakadilan di Gaza.

Situasi di Gaza semakin memprihatinkan, dengan akses yang sangat terbatas bagi jurnalis asing. Sejak serangan 7 Oktober 2023, tidak ada jurnalis asing yang diizinkan memasuki Jalur Gaza. Hal ini mempersulit peliputan yang akurat dan independen mengenai peristiwa yang terjadi di wilayah tersebut.

Petisi ini juga menyoroti ancaman yang dihadapi oleh para seniman dan intelektual dari gerakan sayap kanan, fasisme, kolonialisme, anti-trans, anti-LGBTQIA+, seksis, rasis, islamofobia, dan anti-Semit. Mereka berpendapat bahwa gerakan-gerakan ini melancarkan pertempuran ideologis di berbagai bidang, termasuk penerbitan, perfilman, dan universitas. Oleh karena itu, mereka merasa memiliki kewajiban untuk melawan gerakan-gerakan tersebut.

Para penanda tangan petisi menyerukan kepada semua pihak untuk menolak propaganda yang terus-menerus menjajah imajinasi dan menghilangkan rasa kemanusiaan. Mereka mengajak semua orang untuk berani melihat realitas dengan hati yang tulus, agar kebenaran tidak lagi dibungkam dan ditutupi.

Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads