Kebaya Luna Maya Bikin Eddy Betty Comeback Cetar Membahana di 'Luminescence'!

Eddy Betty Kembali Bersinar dengan 'Luminescence'

Setelah delapan tahun 'menghilang' dari panggung mode, desainer kenamaan Eddy Betty kembali menggebrak dengan fashion show tunggal bertajuk 'Luminescence'. Nama yang berarti 'cahaya' dalam bahasa Prancis ini seolah menjadi representasi kembalinya sang desainer ke pusat perhatian.

Antusiasme menyambut show ini sangat terasa. Sahabat, kolega, klien setia, hingga awak media rela mengantre panjang demi menyaksikan 77 set busana yang menjadi bukti tak terbantahkan dari keahlian teknis dan kreativitas Eddy Betty.

Inspirasi dari Matahari dan Lautan

Koleksi 'Luminescence' terinspirasi dari matahari sebagai pusat tata surya. Inspirasi ini kemudian berkembang ke lautan yang berkilauan akibat pantulan cahaya alami di permukaan air. Panggung pun disulap menjadi representasi visual dari inspirasi tersebut, dengan dekorasi tirai dan juntaian kaca yang memantulkan cahaya, menciptakan efek gemerlap yang memukau.

Sentuhan Prancis yang Tak Lekang Waktu

Sebagai desainer yang pernah menimba ilmu di Paris, pengaruh budaya Prancis sangat terasa dalam karya-karya Eddy Betty. Model pertama tampil dengan one shoulder dress yang dipadukan dengan headpiece unik berbentuk baseball cap berhiaskan rumbai. Sepatu platform transparan melengkapi penampilan, memberikan ilusi model berjalan tanpa alas kaki.

Permainan Siluet dan Detail yang Memukau

Koleksi ini menampilkan beragam siluet, mulai dari kebaya hingga gaun bergaya era Victoria, didominasi warna putih. Eddy Betty bermain dengan potongan avant-garde, struktural, dan romantis, dengan fokus pada detail bustier dan korset. Potongan-potongan kaca diaplikasikan sebagai ornamen dekoratif yang unik, menambah sentuhan modern pada setiap busana.

Kolaborasi Apik dengan Yunardi

Penampilan para model semakin dramatis dengan hiasan kepala karya Yunardi. Sang desainer aksesori memuji Eddy Betty sebagai perancang serba bisa yang tidak takut berkolaborasi. Dia membebaskanku berkreasi tanpa ada rasa khawatir karyaku bakal overpowering. Dia punya gaya tersendiri dan nggak peduli orang lain bikin apa. Karyanya selalu punya kekuatan tersendiri, ungkap Yunardi.

Musik Lintas Genre yang Membangkitkan Emosi

Musik yang mengiringi peragaan busana ini juga patut diacungi jempol. Eddy Betty memilih lagu-lagu dari berbagai genre dan generasi, mulai dari disko Prancis, rap modern, hingga komposisi klasik Ennio Morricone. Pilihan musik ini semakin memperkuat kesan multidimensional dari karya-karya Eddy Betty.

Dihadiri Para Pesohor Tanah Air

Fashion show 'Luminescence' dihadiri oleh sejumlah nama besar di industri mode dan hiburan, termasuk Maudy Ayunda, Obin, Edward Hutabarat, dan Chitra Subyakto. Kehadiran mereka menjadi bukti apresiasi terhadap karya-karya Eddy Betty yang selalu dinantikan.

Pujian dari Sesama Desainer

Desainer Wilsen Willim juga turut hadir dan memberikan pujian atas keahlian Eddy Betty dalam membuat korset. Pengin berguru sama beliau cara membuat silang-silang tulang korset, ujarnya.

Eddy Betty: Tetap Relevan di Segala Zaman

Dengan 'Luminescence', Eddy Betty membuktikan bahwa dirinya tetap relevan dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Karyanya yang multidimensional dan berani terus memikat hati para pencinta mode dari berbagai usia.

Sebuah Pertunjukan yang Memukau

Secara keseluruhan, fashion show 'Luminescence' merupakan sebuah pertunjukan yang memukau dan membangkitkan emosi. Eddy Betty berhasil menghadirkan koleksi yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Kembalinya sang desainer ke panggung mode disambut dengan hangat dan antusiasme, membuktikan bahwa namanya masih bersinar terang.