• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

OMG! Gucci & LV Ternyata 'Made in China'? Skandal Fashion Terbongkar!

img

    Table of Contents

Dunia fashion mewah sedang diguncang! Sebuah video viral di TikTok mengungkap fakta mengejutkan tentang asal-usul tas-tas branded yang selama ini kita kira dibuat di Eropa. Ternyata, banyak di antaranya diproduksi di pabrik-pabrik di China.

Akun @senbags2, yang mengaku sebagai pemasok tas dari China, membeberkan rahasia ini. Mereka mengklaim bahwa tas-tas dari merek-merek ternama seperti Louis Vuitton dan Gucci sebenarnya dibuat oleh mereka. Yang benar-benar aku banggakan adalah kualitas kami, tenaga kerja terampil kami, dan rantai pasokan kami terintegrasi sepenuhnya, ujar pria dalam video tersebut.

Pengakuan ini seolah menantang persepsi selama ini bahwa barang-barang mewah harus berasal dari Eropa, khususnya Italia. Mereka juga menyindir kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, yang menaikkan tarif barang-barang buatan China hingga 145 persen.

Video ini muncul di tengah perang tarif antara Amerika Serikat dan China. Sebelumnya, Trump memang berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada manufaktur China. Namun, banyak perusahaan yang kemudian menyadari bahwa sulit untuk menemukan pabrik di luar China yang bisa memenuhi standar kualitas dan efisiensi yang sama.

“Biaya lebih tinggi, efisiensi lebih rendah, dan infrastrukturnya tidak tersedia,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya, menggambarkan kesulitan yang dihadapi perusahaan-perusahaan yang mencoba merelokasi pabrik mereka.

Perang tarif ini dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di China untuk mengungkap sisi gelap industri fashion mewah. Mereka seolah ingin mengatakan bahwa konsumen Amerika tidak perlu membeli tas-tas buatan Italia yang harganya akan semakin mahal setelah kena tarif impor.

“Meskipun kami yang membuat tas-tas ini dengan presisi, keuntungannya dikantongi di tempat lain. Itulah sebabnya sebagian besar brand mewah terus mengandalkan kami, meskipun mereka tidak mengatakannya dengan lantang,” lanjut pria dari @senbags2.

Setelah Amerika Serikat menaikkan tarif, China pun membalas dengan melipatgandakan tarif untuk produk Amerika menjadi 125 persen. Hal ini semakin memperburuk hubungan dagang antara kedua negara.

Terungkapnya fakta ini membuat banyak netizen mempertanyakan transparansi dari label made in yang selama ini mereka percayai. Umumnya, merek-merek mewah mempromosikan asal-usul mereka dari Eropa, menekankan keterampilan dan warisan budaya dari negara asal. Mereka bahkan mencantumkan bahwa pusat produksi dilakukan di Eropa Barat.

Selagi menjual nama besar, imej brand, dan kesan misterius, terungkapnya proses pembuatan tas-tas branded ini menunjukkan bahwa selama ini pabrik-pabrik Cina lah yang membuatnya secara diam-diam.

Lalu, apa dampaknya bagi industri fashion mewah? Bukan tidak mungkin jika permintaan akan barang-barang mahal tersebut bakal menurun dalam waktu dekat. Konsumen mungkin akan lebih kritis dalam memilih produk dan mempertimbangkan faktor transparansi dan etika produksi.

Berikut adalah tabel perbandingan biaya produksi tas di China dan Italia:

Faktor China Italia
Biaya Tenaga Kerja Rendah Tinggi
Biaya Bahan Baku Kompetitif Lebih Mahal
Infrastruktur Modern dan Terintegrasi Kurang Modern di Beberapa Daerah
Keahlian Tinggi dan Terampil Tradisional dan Berpengalaman

Tentu saja, tidak semua merek mewah menyembunyikan fakta bahwa produk mereka dibuat di China. Beberapa merek bahkan secara terbuka mengakui dan bangga dengan kualitas produksi dari pabrik-pabrik mitra mereka di China. Namun, pengungkapan ini tetap menjadi tamparan keras bagi industri yang selama ini mengandalkan citra eksklusif dan misterius.

Ke depannya, industri fashion mewah perlu lebih transparan dan jujur kepada konsumen tentang asal-usul produk mereka. Konsumen berhak tahu di mana dan oleh siapa barang-barang yang mereka beli dibuat. Hanya dengan begitu, kepercayaan konsumen dapat dipulihkan dan industri fashion mewah dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads