• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Paus Fransiskus: Dari Jubah Suci ke Ikon Fashion?!

img

Paus Fransiskus, yang berpulang pada Senin, 21 April 2025, meninggalkan warisan bukan hanya dalam ajaran dan kepemimpinannya, tetapi juga dalam kesederhanaan gaya berpakaiannya. Gaya ini sangat kontras dengan pendahulunya, Benediktus XVI, yang dikenal dengan busana kepausan yang lebih mewah dan tradisional.

Benediktus XVI sering terlihat mengenakan salib dada bertatahkan permata, sepatu merah mencolok, dan aksesori klasik seperti topi beludru berbulu yang mengingatkan pada topi Santa Claus. Pilihan busana ini mencerminkan pandangan yang berbeda tentang peran seorang Paus.

Carol Richardson, seorang sejarawan seni dan gereja dari Universitas Edinburgh, menjelaskan bahwa perbedaan gaya antara Paus Fransiskus dan Benediktus XVI mencerminkan pandangan yang berbeda tentang peran mereka sebagai pemimpin Gereja Katolik. Benediktus XVI, menurut Richardson, menggunakan busana untuk bermain dengan simbolisme masa lalu.

Sebaliknya, Paus Fransiskus memilih kesederhanaan. Ia menghindari simbolisme yang mencolok dan lebih memilih pakaian yang sederhana dan bersahaja. Gaya ini sering dianggap sebagai ekspresi kerendahan hati dan asketisme. Bahkan, jaket puffer putih ala Balenciaga yang sempat viral dan dikaitkan dengannya ternyata hanyalah hasil kecerdasan buatan.

Pilihan sepatu Paus Fransiskus pertama kali menarik perhatian publik hanya 24 jam setelah ia terpilih sebagai Paus pada tahun 2013. Ia memilih sepatu yang sederhana dan nyaman, berbeda dengan sepatu merah mewah yang sering dikenakan oleh pendahulunya.

Keputusan busana Paus Fransiskus menandai era baru bagi Gereja Katolik. Bagi banyak orang, gaya sederhananya membawa harapan baru. Ia adalah Paus Jesuit pertama, dan tampaknya memiliki prioritas yang berbeda dari pendahulunya.

Para Jesuit dikenal mendalami berbagai bidang ilmu, termasuk bahasa, filsafat, teologi, sejarah, dan retorika. Mereka juga menekankan praktik dan pengabdian langsung di dunia nyata. Hal ini tercermin dalam gaya hidup Paus Fransiskus, termasuk dalam pilihan busananya.

Warna putih dan merah memang merupakan warna utama dalam busana kepausan. Namun, Paus Fransiskus memilih untuk mengenakan warna-warna ini dengan cara yang sederhana dan tidak berlebihan.

Salah satu momen penting yang menunjukkan gaya sederhana Paus Fransiskus adalah kunjungannya ke Indonesia pada September 2024. Ia tiba di Jakarta dengan pakaian yang sederhana dan bersahaja, namun tetap memancarkan karisma dan wibawa seorang pemimpin.

Toko sepatu pilihan Paus Fransiskus di kota asalnya, Buenos Aires, Argentina, juga menjadi simbol kesederhanaannya. Ia tetap setia pada toko sepatu yang sederhana dan terpercaya, bahkan setelah menjadi Paus.

Secara keseluruhan, gaya berpakaian Paus Fransiskus merupakan cerminan dari kepribadiannya yang rendah hati, sederhana, dan dekat dengan rakyat. Ia menggunakan busana bukan untuk menunjukkan kekuasaan atau kemewahan, tetapi untuk menyampaikan pesan tentang kerendahan hati, pelayanan, dan kasih.

Kesederhanaan gaya Paus Fransiskus akan terus dikenang sebagai bagian dari warisannya, mengingatkan kita semua tentang pentingnya kerendahan hati dan pelayanan dalam kehidupan.

Perbandingan Gaya Berpakaian Paus Fransiskus dan Benediktus XVI:

Fitur Paus Fransiskus Benediktus XVI
Gaya Sederhana, bersahaja, rendah hati Mewah, tradisional, simbolis
Aksesoris Minimalis, sederhana Salib dada bertatahkan permata, sepatu merah mencolok, topi beludru berbulu
Filosofi Kerendahan hati, pelayanan, dekat dengan rakyat Simbolisme masa lalu, kekuasaan, tradisi
Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads