Riccardo Tisci: Dari Runway ke Ruang Sidang, Tuduhan Mengguncang Dunia Fashion!

Table of Contents
Dunia mode kembali diguncang dengan berita mengejutkan. Patrick, seorang pria yang identitasnya dirahasiakan lebih lanjut, melayangkan gugatan hukum terhadap desainer ternama Riccardo Tisci atas dugaan pelecehan seksual dan penahanan paksa. Gugatan ini diajukan di Mahkamah Agung Negara Bagian New York pada tanggal 29 April 2025, dan langsung menjadi sorotan media.
Menurut dokumen gugatan yang beredar, Patrick mengklaim bahwa pertemuannya dengan Tisci terjadi melalui seorang teman. Setelah pertemuan itu, ia dibawa ke apartemen Tisci yang terletak di kawasan SoHo, New York. Di sanalah, dugaan tindakan pelanggaran hukum itu terjadi.
Patrick menuduh bahwa Tisci secara diam-diam memasukkan zat berbahaya ke dalam minumannya. Akibatnya, ia merasa kehilangan kendali atas tubuh dan pikirannya. Dalam keterangannya kepada The Independent, Patrick menggambarkan kondisinya saat itu. Saya benar-benar tidak bisa melawan atau membela diri. Saya begitu linglung sampai tak tahu lagi di mana saya berada, apa yang sedang terjadi, atau apa yang sedang dilakukan orang lain, terutama (Tisci), terhadap saya, ujarnya.
Lebih lanjut, Patrick menggambarkan kejadian tersebut sebagai serangan seksual yang bersifat predator dan melanggar hukum. Ia juga mengklaim bahwa ketika terbangun, ia mendapati dirinya dalam keadaan tanpa busana di samping Tisci. Setelah kejadian itu, Patrick segera pergi ke rumah sakit untuk menjalani tes dan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian New York (NYPD).
Tuduhan ini tentu saja mengejutkan banyak pihak, mengingat reputasi Riccardo Tisci sebagai salah satu desainer paling berpengaruh di dunia mode. Tisci dikenal karena karyanya yang inovatif dan kemampuannya dalam menggabungkan elemen couture dengan sentuhan modern yang berani.
Menanggapi tuduhan serius ini, juru bicara Riccardo Tisci mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah keras semua klaim yang diajukan oleh Patrick. Riccardo berharap dapat membersihkan namanya dari tuduhan palsu dan jahat ini melalui proses hukum yang berlaku, bunyi pernyataan tersebut.
Hingga saat ini, Tisci sendiri belum memberikan pernyataan langsung terkait kasus ini. Namun, tim hukumnya menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk membuktikan ketidakbersalahan Tisci.
Kasus ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi reputasi Tisci. Desainer kelahiran Italia ini telah menorehkan prestasi gemilang dalam dunia mode. Setelah meninggalkan Givenchy, Tisci bergabung dengan Burberry pada tahun 2018 dan membawa perubahan signifikan pada identitas visual merek Inggris tersebut. Ia memperkenalkan monogram baru dan menggabungkan unsur streetwear dengan warisan klasik Burberry, menjadikannya lebih relevan bagi generasi muda.
Berikut adalah tabel yang merangkum perjalanan karir Riccardo Tisci:
Tahun | Posisi | Perusahaan |
---|---|---|
2005-2017 | Creative Director | Givenchy |
2018-2022 | Chief Creative Officer | Burberry |
Kasus ini masih dalam tahap awal penyelidikan, dan kebenaran dari tuduhan tersebut masih harus dibuktikan di pengadilan. Namun, dampaknya terhadap karir dan reputasi Riccardo Tisci sudah sangat terasa. Dunia mode kini menantikan perkembangan selanjutnya dari kasus ini dengan penuh perhatian.
Penting untuk diingat bahwa semua pihak yang terlibat dalam kasus ini berhak atas proses hukum yang adil. Sementara penyelidikan berlangsung, kita harus menghindari spekulasi dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga etika dan profesionalisme di semua bidang, termasuk industri mode yang glamor dan kompetitif. Tuduhan pelecehan seksual dan penahanan paksa adalah pelanggaran serius yang tidak boleh ditoleransi dalam bentuk apapun.
✦ Tanya AI