• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Syahrini Cetar Membahana di Cannes 2025: Kok Bisa?!

img

Kabar mengenai penghargaan yang diterima Syahrini di Cannes baru-baru ini memang cukup ramai diperbincangkan. Namun, tahukah Anda apa kata UNESCO sebenarnya mengenai hal ini? Mari kita simak selengkapnya.

Syahrini, melalui akun Instagram pribadinya, mengumumkan bahwa dirinya menerima penghargaan dari program Listen to Her Parole. Penghargaan ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet dan media.

Lantas, apa sebenarnya alasan Syahrini mendapatkan penghargaan tersebut? Menurut informasi yang beredar, Syahrini menerima penghargaan Global Cultural Impact Award dari The United Society Council melalui platform Listen to Her Parole. Platform ini bekerja sama dengan Guila-Clara Kessous, yang merupakan UNESCO's Artist for Peace.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua United Society Council, Jessica Chaijyaya. Dalam unggahannya, Syahrini mengungkapkan rasa bangganya atas penghargaan yang ia terima dari UNESCO melalui Princess Charleen Foundation dan Listen to Her Parole.

Kehebohan mengenai penghargaan ini semakin memuncak ketika Syahrini menyebutkan bahwa ia datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dari UNESCO melalui platform Listen to Her Parole.

Dalam unggahan lainnya, Syahrini juga menuliskan bahwa dirinya mendirikan panti asuhan dan memberikan beasiswa untuk anak-anak Indonesia yang membutuhkan. Hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi sosial yang telah ia lakukan.

Menurut website The United Society Council, Syahrini dinilai sebagai sosok yang menggunakan pengaruhnya untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Kontribusinya terhadap filantropi dan pelestarian budaya menjadi alasan utama ia hadir dalam acara tersebut.

Syahrini mewakili yang terbaik yang dapat dicapai oleh selebritas global, menggunakan ketenaran bukan hanya untuk kesuksesan pribadi, tetapi juga sebagai platform untuk perubahan yang berarti, ujar Jessica Chaijyaya.

Jessica juga menambahkan bahwa Syahrini telah menunjukkan bagaimana ketenaran dan tanggung jawab sosial dapat berjalan beriringan, mulai dari mendukung anak-anak yatim piatu hingga upaya bantuan bencana.

Syahrini menerima penghargaan untuk Outstanding Achievement in Entertainment, Influence, & Global Cultural Impact. Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Syahrini menjadi sorotan utama dalam penghargaan ini.

Selain itu, Syahrini juga aktif dalam bidang kesehatan setelah pandemi. Ia menjadi penggagas kampanye donor darah, mendanai klinik keliling di pedesaan Jawa Barat, dan bekerja sama dengan LSM untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Kita merayakan apa yang akan ia inspirasikan kepada dunia, kata Jessica, mengakhiri penjelasannya.

Namun, di tengah ramainya pemberitaan mengenai penghargaan ini, muncul bantahan dari pihak UNESCO. UNESCO Regional Office di Jakarta menyatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud.

UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, demikian keterangan resmi dari UNESCO.

Pernyataan ini tentu menimbulkan pertanyaan. Jika UNESCO tidak terlibat, lalu penghargaan apa sebenarnya yang diterima oleh Syahrini? Dan apa sebenarnya peran Listen to Her Parole dalam pemberian penghargaan tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telaah lebih dalam mengenai The United Society Council dan Listen to Her Parole. The United Society Council adalah sebuah organisasi yang berfokus pada isu-isu sosial dan kemanusiaan. Sementara itu, Listen to Her Parole adalah platform yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui berbagai program dan inisiatif.

Meskipun bekerja sama dengan UNESCO's Artist for Peace, Guila-Clara Kessous, bukan berarti bahwa setiap penghargaan yang diberikan oleh platform ini secara otomatis merupakan penghargaan dari UNESCO. Keterlibatan Kessous dalam acara tersebut mungkin hanya bersifat pribadi atau simbolis, seperti yang dijelaskan oleh UNESCO.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penghargaan yang diterima oleh Syahrini merupakan penghargaan dari The United Society Council melalui platform Listen to Her Parole, dan bukan penghargaan resmi dari UNESCO. Meskipun demikian, kontribusi Syahrini dalam bidang sosial dan kemanusiaan tetap patut diapresiasi.

Kesimpulan: Syahrini menerima penghargaan dari The United Society Council melalui platform Listen to Her Parole, bukan penghargaan resmi dari UNESCO. UNESCO menyatakan tidak terlibat dalam pemberian penghargaan tersebut.

Penting untuk dicatat: Informasi ini berdasarkan pada keterangan resmi dari UNESCO dan informasi yang beredar di media. Kebenaran informasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab sumber.

Special Ads
© Copyright 2024 - Tempatnya Semua Tren, Semua Fandom!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads